HHmmm….
Indah sekali jika ukhwah yang terjalin tetap terjaga. Ikatan cinta kasih kian
kuat seiring berjalannya waktu. Lalu, bagaimana agar ukhwah ini semakin kokoh?
oK…..!
Berikut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar ukhwah semakin kokoh.
Ø Katakan cinta kepada saudara yang dicintai
عَنِ
النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: إِِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ
أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أََنَّهُ يُحِبُّهُ
Rasulullah
saw. bersabda, “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia
mengatakan cinta kepadanya.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits shahih)
عَنْ
اَنَسٍ: اَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فَمَرَّ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا
رَسُوْلُ اللهِ اِنّي لأحِبُّ
هَذَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ أَعْلَمْتَهُ؟ قَالَ: لا، قَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَمَ: أعْلِمْهُ فَلَحِقَهُ
فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّكَ فِى اللهِ فَقَالَ: أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِى لَهُ
Anas
r.a. mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah saw., lalu salah
seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah tersebut
mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Nabi bersabda, “Apakah
kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian
Rasulullah saw. bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut
memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.”
Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena
engkau mencintaiku karena-Nya.” (Abu Dawud, dengan sanad shahih)
So,
jangan tunda lagi. Segera kabarkan ke saudara kita bahwa kita mencintainya....
Aku
mencintaimu karena Allah...... Sungguh indah kalimat itu.
Ø
Berdoa untuk mereka
عَنْ
عُمَرَبْنِ الْخَطَابِ قَالَ: اِسْتَأْذِنْتُ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فِى الْعُمْرَةِ
فَأَذِنَ لِي فَقَالَ:
لاَ تَنْسَنَا يَا اُخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ فَقَالَ: كَلِمَةً مَا يَسُرُّنِى أَنَّ لِى
بِِهَا الدُّنْيَا، وَفِى رِوَايَةٍ قَالَ: أَشْرِكْنَا يَا أُجَيَّ فِى دُعَائِكَ
Umaق bin Khaththab
berkata, “Aku minta izin kepada Nabi Muhammad saw. untuk melaksanakan umrah,
lalu Rasulullah saw. mengizinkanku.” Beliau bersabda, “Jangan lupakan kami,
wahai saudaraku, dalam doamu.” Kemudian ia mengatakan satu kalimat yang
menggembirakanku bahwa aku mempunyai keberuntungan dengan kalimat itu di dunia.
Dalam satu riwayat, beliau bersabda, “Sertakan kami dalam doamu, wahai
saudaraku.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan shahih)
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ
إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ
: وَلَكَ بِمِثْلٍ
Rasulullah
saw. bersabda, “Tidak seorang hamba mukmin yang berdoa untuk saudaranya dari
kejauhan malainkan malaikat berkata, ‘Dan bagimu seperti itu’.” (Muslim)
Ø Tunjukkan wajah gembira dan senyuman bila
bertemu
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُفِ شَيْئاً وَلَوْ أَنْ تَلْقَى
أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ
Rasulullah
saw. bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah, dan termasuk kebaikan itu
adalah jika engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri, dan jika egkau
menuangkan air dari timbamu kepada bejana milik saudaramu”
(HR.
At-Tirmidzi)
Ø
Berjabat tangan bila bertemu
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya ketika bertemu
dengan saudaranya segera berjabat tangan. Seperti dijelaskan dalam hadist yang
diriwayatkan Abu Daud dari Barra, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada dua
orang muslim yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni
dosanya sebelum berpisah.”
Ø Sering-seringlah berkunjung
Nabi
Muhammad saw. bersabda, “Allah swt. berfirman, ‘Pasti akan mendapat cinta-Ku
orang-orang yang mencintai karena Aku, keduanya saling berkunjung karena Aku,
dan saling memberi karena Aku’.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa’)
Ø Ucapkan selamat saat saudara
kita mendapat kesuksesan
Anas
bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa megucapkan selamat
kepada saudaranya ketika saudaranya mendapatkan kebahagiaan niscaya Allah
membahagiakannya di hari kiamat” (HR.Thabrani)
Jadilah
orang yang paling pertama mengucapkan
selamat kala saudara kita memperoleh kebahagiaan, seperti menikah, lulus ujian,
wisuda, dll.
Ø Memberi hadiah
عَلَيْكُمْ
بِالْهَدَايَا فَإِنَّهَا تُوْرِثُ الْمَوَدَّةَ وَتُذْهِبُ الضَّغَائِنَ
Hadits
marfu’ dari Anas bahwa, “Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu
dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati.”
(HR.
Thabrani)
عَنْ
عَائِشَةَ: تَهَادَوْا تَحَابُّوْا
Thabrani
juga meriwayatkan hadits marfu’ dari Aisyah r.a. bahwa, “Biasakanlah kamu
saling memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai.”
Ø
Berilah perhatian dan bantu keperluan Saudara kita
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا
نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ، وَمَنْ
سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِى عَوْنِ
الْعَبْدِ مَادَامَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيْهِ.
Rasulullah
saw. bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya
Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang
kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat.
Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya)
di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut
menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Karena itu, jadikan diri kita orang yang paling dahulu
membantu kala saudara kita membutuhkan.
Tidak hanya itu saja, untuk memperkokoh ukhwah kita juga
harus menunaikan hak-hak yang dimiliki saudara yang lain, seperti mendoakan
orang yang bersin, menjenguk yang sakit, memenuhi undangannya, dll.
So, jangan ragu tuk katakan........
Ana uhibbuki fillah......... ^_^
*senyum manis tiada terkira*
*dr beberapa sumber dg beberapa penambahan dan pengurangan*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar